Stroke merupakan penyebab utama kecacatan jangka panjang yang menyebabkan ketidakmampuan dalam memenuhi aktivitas sehari-hari. Kondisi ini dapat menimbulkan dampak psikologis termasuk keputusasaan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara ketidakmampuan fisik dengan keputusasaan pada pasien stroke di Rumah Sakit Stroke Nasional Bukittinggi. Penelitian ini merupakan penelitian non-experimen yang menggunakan metode descriptive correlation dengan pendekatan cross sectional. Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 62 orang. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah purposive sampling. Pengambilan data menggunakan kuesioner, kuesioner yang digunakan yaitu kuesioner Barthel Index dan Beck Hopelessness Scale. Analisa data menggunakan Pearson correlation. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (50%) mengalami ketergantungan berat dan (43,5%) mengalami keputusasaan berat. Hasil penelitian ini juga menunjukkan ada hubungan antara ketidakmampuan fisik dengan keputusasaan dengan nilai p = 0.01 (p ≤ 0,05). Dapat disimpulkan bahwa ada hubungan antara ketidakmampuan fisik dengan keputusasaan pada pasien stroke di Rumah Sakit Stroke Nasional Bukittinggi. Oleh karena itu sangat penting peran perawat profesional menerapkan caring dalam memberikan asuhan keperawatan untuk mendeteksi dini adanya keputusasaan pada pasien stroke yang mengalami keterbatasan dalam melakukan aktivitas sehari-hari.